Tayangan Laman

WEKDAL

Kudus kota kretek

Kabupaten Kudus

Kabupaten Kudus
Lambang Kabupaten Kudus.png
Lambang Kabupaten Kudus

Locator kabupaten kudus.png
Peta lokasi Kabupaten Kudus
Koordinat : 6°51′0″LS,110°36′0″BT-7°16′0″LS,110°50′0″BT
Motto Nagari Carta Bhakti, SEMARAK (Sehat, Elok, Maju, Aman, Rapi, Asri & Konstitusional)
Semboyan '
Slogan pariwisata '
Julukan
Demonim '
Provinsi Jawa Tengah
Ibu kota KotaKudus
Luas 425,17 km²
Penduduk  
 · Jumlah 813.000 (2003)
 · Kepadatan 1.912 jiwa/km²
Pembagian administratif  
 · Kecamatan 9
 · Desa/kelurahan {{{kelurahan}}}
Dasar hukum UU No. 13/1950
Tanggal -
Hari jadi {{{hari jadi}}}
Bupati Bupati Kudus H. Musthofa dan Wakil Bupati H. Budiyono
Kode area telepon 0291
APBD {{{apbd}}}
DAU {{{dau}}}
Suku bangsa {{{suku bangsa}}}
Bahasa {{{bahasa}}}
Agama {{{agama}}}
Flora resmi {{{flora}}}
Fauna resmi {{{fauna}}}
Zona waktu {{{zona waktu}}}
Bandar udara {{{bandar udara}}}

Situs web resmi: http://www.kuduskab.go.id/
Kabupaten Kudus, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kudus, berada di jalur pantai utara timur Jawa Tengah, yaitu di antara (Semarang-Surabaya). berada 51 km sebelah timur Kota Semarang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pati di timur, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak di selatan, serta Kabupaten Jepara di barat. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok kretek terbesar di Jawa Tengah. Selain itu kudus juga di kenal sebagai kota santri, kota ini juga menjadi pusat perkembangan agama islam pada abad pertengahan hal itu dapat dilihat dari terdapatnya 2 makam wali/ sunan, yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Geografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Kudus adalah dataran rendah. Sebagian wilayah utara terdapat pegunungan (Gunung Muria), dengan puncaknya Gunung Saptorenggo (1.602 meter), Gunung Rahtawu (1.522 meter), dan Gunung Argojembangan (1.410 meter). Sungai terbesar adalah Sungai Serang yang mengalir di sebelah barat, membatasi Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak.

[sunting] Pembagian administratif

Kabupaten Kudus terdiri atas 9 kecamatan, yang dibagi lagi atas 123 desa dan 9 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kota Kudus. Kudus merupakan kabupaten dengan wilayah terkecil dan memiliki jumlah kecamatan paling sedikit di Jawa Tengah. Kabupaten Kudus terbagi menjadi 3 wilayah pembantu bupati (Kawedanan), setiap kawedanan terdiri 3 kecamatan yaitu: (1) Kawedanan Kota (Kec. Kota, Jati dan Undaan). (2) Kawedanan Cendono (Kec. Bae, Gebog dan Kaliwungu). (3) Kawedanan Tenggeles (Kec. Mejobo, Dawe dan Jekulo).

[sunting] Wacana Pemekaran Kecamatan

Wacana Pemekaran Kecamatan (yang akan datang) yang ada dalam wilayah Kabupaten Kudus, adalah:
Selain pemekaran Kecamatan, juga ada wacana pemekaran Kawedanan (Pembantu Bupati), yang semula terdiri dari 3 Kawedanan (Cendono, Kudus dan Tenggeles), dimekarkan menjadi 5 wilayah, yaitu:

[sunting] Industri

Perkembangan perekonomian di kudus tidaklah lepas dari pengaruh perindustrian. Beberapa perusahaan industri besar yang ada di kudus adalah PT. Djarum, PT. Petra, PR. Sukun, PT. Nojorono. PT.Hartono Istana Electronic (d/h Polytron), PT. Pura, PT. Kudos, dan ribuan perusahaan industri kecil dan menengah.

[sunting] Pariwisata

Wisata religi dan budaya:
Wisata alam:
  • Air Terjun Monthel di Colo kecamatan Dawe.
  • Puncak Songolikur (di Rahtawu kecamatan Gebog) Puncak tertinggi dari gunung Muria.
  • Puncak-gunung Muria lainnya yang sering di kunjungi, seperti Puncak Argojembangan, Argowiloso. Keduanya terdapat di kecamatan Dawe.
  • Air Tiga Rasa (Rejenu) dan makam Syeh Sadzili. Terdapat di Japan kecamatan Dawe.
  • Pesanggrahan Colo (Colo) Kecamatan Dawe
  • Bumi Perkemahan Abiyoso di Menawan kecamatan Gebog.
  • Bumi Perkemahan Kajar (Kajar kecamatan Dawe)
Lainnya:
  • Museum Kretek bukti sejarah Kudus sebagai kota penghasil rokok kretek terbesar di Indonesia (PT Djarum, PT Nojorono, PR Sukun, PR Jambu Bol, PR Pamor, PR Djanur Kuning).
  • Kinder Garten
  • Replika Menara
  • Bangunan khas Kudus dikenal dengan nama Gebyog Kudus.

[sunting] Makanan dan jajanan khas Kudus

  • Sate Kerbau: sate yang terbuat dari daging kerbau. Daging disajikan tidak dalam bentuk biasanya, tetapi daging dipotong dan dicincang halus dan dilekatkan pada batang sate dengan bumbu kecap, kelapa (srundeng) dan kacang, rasanya mirip dengan dendeng.
  • Jenang Kudus: orang biasanya memanggil "dodol" tapi dengan tekstur dan rasa berbeda dengan dodol yang ada.
  • Lentog: makanan khas pagi orang kudus terdiri dari tahu semur, telur, lontong dan sayur lodeh (buah nangka muda). Dahulu, penjualnya berasal dari Desa Tanjungkarang (Tanjung), namun kini telah menyebar ke seluruh pelosok kota Kudus. Yang unik dari lentog adalah ukuran lontongnya yang sebesar betis orang dewasa.
  • Ayam Bakar Colo: ayam bakar kampung khas yg ada hanya di pegunungan Colo disajikan biasanya dengan pecel bunga turi dan daun pakis pegunungan
  • Ayam goreng Kliwon Kasmini : makanan malam orang Kudus terdiri dari tahu semur dan ayam goreng dengan bumbu khas, merupakan langganan para pejabat dan orang terkenal di kudus. juga merupakan langganan dari polisi lalulintas setelah dapat uang banyak dari hasil operasi lalu lintas.
  • Soto Kudus: soto di Kudus terkenal hanya dua macam, soto ayam dan soto kerbau. Berbeda dengan soto-soto lainnya, soto kudus cenderung berasa manis dan sedikit lebih encer, dan merupakan kesalahan yang mengaku soto kudus (banyak di kota-kota besar) tapi dengan daging sapi itu bukan khas dari Kudus. Karena di kudus ada kepercayaan daerah yang melarang penyembelihan sapi.
  • Tahu Telur: hampir sama dengan tahu telor magelang atau tahu gimbal Semarang. Pada malam hari, para pedagang tahu telor ini bisa ditemui di sepanjang jalan Sunan Kudus. Terutama di depan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kudus. Biasa disebut juga dengan Tahundog.
  • Opor Panggang: Opor ayam yang kemudian dipanggang, disajikan dengan beberapa lauk tambahan. Makanan ini juga hanya tersedia di pagi hari.
  • Lontong tahu: hidangan ini hampir sama dengan tahu telur. Perbedaannya, tidak ditambahkan telur seperti layaknya tahu gimbal dari Semarang. Tahu putih khas kudus, digoreng setengah matang atau matang tergantung pesanan pembeli. Dipotong dadu lalu diberi tambahan nasi atau lontong sesuai selera. Dipupuki dengan kecambah rebus dan seledri rajang yang mebmeri aroma segar. Jika Anda suka 'cungor' atau bibir sapi yang dibacem, Anda bisa minta penjual untuk menambah rajangan cungor. Setelah itu, bumbu kecap yang memiliki aroma bawang putih yang sedap disiramkan

Kudus, Kota Kretek Kaya Pesona Wisata

Senin, 22 Februari 2010 - 18:14 wib
Detail Berita
Menara Kudus (Foto: Google)
KOTA Kudus lebih dikenal sebagai Kota Kretek. Pasalnya, wilayah ini merupakan penghasil rokok kretek terbesar di Jawa Tengah. Namun sejatinya, Kudus terbilang komplet menawarkan obyek wisata.

Industri rokok seolah menjadi denyut nadi kota yang berada 51 kilometer di sebelah timur Kota Semarang. Sebagai pencinta traveling, Anda pun bisa melihat sejarah industri rokok di Museum Kretek.

Selain predikat Kota Kretek, Kudus juga memiliki julukan lain sebagai Kota Santri. Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria yang berada di Kudus menjadi bukti kuat perkembangan agama Islam pada abad pertengahan. Peninggalan yang masih dapat disaksikan, selain makan Sunan Kudus dan Sunan Muria, terdapat juga masjid Menara Kudus.

Berjarak sekira 18 km dari pusat pemerintahan Kudus, Anda bisa menjumpai air terjun Montel. Letaknya di sebelah utara makan Sunan Muria. Dengan jarak kira-kira 1,5 km dari Pesanggrahan Colo dan ketinggian sekira 50 meter di atas permukaan laut, air terjun Motel menjadi magnet utama wisatawan.

Biasanya, obyek wisata ini menyatu dengan paket wisata makam Sunan Muria. Para peziarah yang baru selesai berdoa di makan Sunan Muria, biasanya mampir di air terjun Montel. Apalagi lokasinya memang searah dengan jalur ojek menuju makam.

Untuk mencapai tempat wisata ini, Anda harus berjalan melalui jalan setapak dengan jarak sekira 1,5 km dari jalur ojek ke makam. Di sana memang ada jasa ojek yang akan mengantar sampai lokasi, tapi para wisata sering kali memilih berjalan kaki. Selain menyehatkan tubuh, pengunjung lebih puas menikmati pemandangan alam di kanan dan kiri jalan setapak, salah satunya perkebunan kopi.

Selain panorama alam, pengunjung terkadang bisa melihat monyet-monyet yang jadi penduduk asli Montel. Uniknya, binatang ini juga diabadikan menjadi nama tim futsal wartawan Kudus, yakni Asosiasi Futsal Kethek Montel (Asal Kemon). Monyet di kawasan ini hanya berkelebatan saja di dahan-dahan pohon dan sangat jarang menjahili para wisatawan.

Di air terjun yang memiliki ketinggian sekira 50 meter ini, wisatawan dapat menikmati kejernihan air di telaga yang berada di bawah air terjun. Gemericik air yang jatuh di atas bebatuan dan kicauan burung nan merdu langsung memantik suasana romantis. Tidak jarang karena keindahan dan eksotismenya, objek ini dijadikan lokasi untuk keperluan foto pre-wedding atau sekadar mengabadikan foto menarik.

Dari lokasi ini, wisatawan dapat meneruskan perjalanan ke objek wisata Air Tiga Rasa. Disebut demikian karena terdapat tiga mata air yang memiliki rasa berbeda.

Selain meminumnya langsung, biasanya para pengunjung juga membawa pulang air dengan botol-botol yang banyak dijual di sekitar mata air. Banyak pengunjung yang meyakini airnya bisa menyembuhkan penyakit.

”Namun, itu semua dikembalikan kepada masing-masing individu. Terpenting jangan sampai ada unsur syirik,” saran salah seorang pemilik warung di kompleks Air Tiga Rasa, Kang Robet.

Menurut Kang Robert, di atas Air Tiga Rasa terdapat makan Syekh Sadzali, yang dipercaya merupakan salah satu murid Sunan Muria.